Belut merupakan salah satu jenis golongan ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Rasa daging yang gurih serta nutrisi yang tinggi membuat belut menjadi menu hidangan lauk pauk keluarga. Tidak heran bisnis budidaya belut atau ternak belut menjanjikan peluang yang menguntungkan.
Sebelum melakukan budidaya belut, Anda tentunya sudah mengetahui fisiologis belut dengan bentuk tubuh yang bulat dan panjang, memiliki lendir di permukaan kulit yang membuatnya licin dan gerakannya gesit dan sulit dipegang. Umumnya belut berwarna kecoklatan dan terdapat banyak bintik hitam di kulit.
10 Cara Sederhana Budidaya Ternak Belut Bagi Pemula
Saat ini budidaya ternak belut sedang berkembang pesat. Hal ini tidak terlepas dari permintaan pasar yang tinggi. Di sisi lain budidaya belut termasuk budiaya yang tak memerlukan biaya mahal, dibandingkan budidaya ikan jenis lainnya.
1. Lihat Potensi Pasar Pertanian Belut
Sebelum melakukan budidaya ternak belut, sebaiknya Anda melihat potensi pasar yang ada di sekeliling. Hal ini agar usaha ternak Anda tidak mengalami kerugian nantinya, meskipun permintaan belut di pasar sedang tinggi.
2. Menyiapkan Media Air dan Tempatnya.
Setelah melihat potensi pasar, cara budidaya belut bagi pemula berikutnya, ialah menyiapkan kolam pembesaran untuk tempat budidayanya. Anda bisa menggunakan tangki atau membuat kolam terpal dan permanen. Setelah itu mengisi media dengan air jernih.
Jika Anda memilih menggunakan air jernih, bibit belut bisa disebar dengan jumlah yang banyak. Namun menggunakan air jernih, sirkulasi air harus diperhatikan agar kondisi oksigen tetap stabil dan air tetap jernih meskipun tubuh belut sering mengeluarkan lendir.
3. Sistem Kolam
Budidaya belut menggunakan kolam, sebaiknya memilih tanah yang tidak berpori. Anda bisa memilih tanah lempung yang cukup berpasir, hal ini bertujuan untuk mencegah kebocoran. Untuk ukuran kolamnya sekitar 0.2 – 2 ha, dengan kedalaman 1 – 1,5 meter.
4. Sistem Tangki
Selain menggunakan kolam, Anda bisa budidaya ternak belut menggunakan media tangki yang memiliki kapasitas 1.000 – 20.000 Liter. Biasanya media tangki digunakan saat bibit belut, masih memiliki berat kurang dari 5 gram.
5. Memilih Bibit yang Unggul
Setelah menyiapkan media tempat dan airnya, langkah budidaya ternak belut berikutnya ialah memilih bibit belut yang unggul dan berkualitas. Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, agar pemula bisa mendapatkan hasil panen belut yang maksimal.
Untuk penyebaran bibitnya, sebaiknya dilakukan saat sore atau malam hari. Mengapa? Dikarenakan suhu kolam sudah dingin, hal ini bertujuan agar bibit belut tak mengalami setres. Untuk kolam lumpur penyebaran bibitnya cenderung lebih sedikit dibandingkan kolam air jernih yang bisa menampung jumlah bibit lebih banyak. Oleh sebab itu hal ini bisa mengurangi pemborosan tempat atau kolam pembesaran.
6. Melakukan Pemijahan
Selain dengan membeli, perolehan bibit unggul juga bisa diperoleh dengan melakukan pemijahan terhadap induk belut yang berkualitas. Jika pemijahan dilakukan di drum plastic, maka induk disebar dengan perbandingan 1 jantan: 5 betina.
Selama proses pemijahan, induk hanya diberi pakan alami berupa ikan kecil atau potongan bekicot. Proses ini berlangsung selama 2 minggu, dan untuk mengetahui benih siap dipanen atau belum bisa dilihat dari keluarnya lumpur pada media yang digunakan.
Benih belut yang sudah dipanen, harus dicuci hingga bersih. Setelah itu pindahkan ke tempat pemeliharaan, bisa berupa kolam terpal atau permanen. Usahakan benih terhindar dari sinar matahari, Anda bisa memberi pelepah pisang pada kolam.
7. Pemberian Makan yang Teratur
Bagi seorang pemula budidaya ternak belut, pemberian makan harus dilakukan secara teratur agar perkembangan belut bisa optimal. Anda bisa memberi pakan hidup seperti kecebong, ikan, katak, bekicot, atau keong. Sedangkan pakan mati seperti bangkai ayam, cincangan bekicot, atau pellet.
Untuk pemberian pakan mati, sebaiknya direbus terlebih dulu dan diberikan 1-2 kali sehari. Sedangkan pemberian pakan bisanya dilakukan sebanyak 3-4 kali sehari, namun jika bibit sudah mulai berkembang dan berumur maka jumlah pemberian pakan akan semakin sedikit.
8. Perawatan Belut
Agar pemula bisa memanen dengan hasil maksimal, maka perawatan belut perlu diperhatikan. Seperti memperhatikan kebersihan air, dan memberikan pakan yang teratur agar tak menimbulkan sifat kanibalisme pada belut.
Selain itu kesehatan belut juga harus diperhatikan, ternak yang sakit biasanya ditandai dengan aktifnya bergerak saat siang hari, dan sering menyerang belut lainnya.
Pada dasarnya belut merupakan hewan yang sering mengeluarkan lendir, untuk melindungi kulitnya yang sensitif. Keluarnya lendir yang terus menerus, akan membuat air kolam menjadi kotor. Sehingga perlu dilakukan penetralan air, dengan cara membuat sirkulasi pada kolam.
9. Panen Ternak Belut
Proses pemanenan belut umumnya tidak tergantung waktu, belut kecilpun sudah bisa dipanen dan dinikmati karena sudah mengandung banyak nutrisi. Namun agar pemula bisa mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya pemanenan belut dilakukan sekitar 3-4 bulan setelah penyebaran bibit.
Untuk belut yang berkualitas bisa dijadikan sebagai induk, yang nantinya akan menghasilkan bibit-bibit yang unggul. Pemanenan belut bisa dilakukan setiap hari secara sekaligus atau manual, hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang menyukai belut dengan berbagai ukuran.
Budidaya ternak belut menggunakan kolam air jernih, proses pemanenan jauh lebih mudah dibandingkan menggunakan media lainnya. Anda cukup menjaring belut, atau menguras kolamnya. Sebelum memanen, sebaiknya belut tidak diberi makan 1-2 hari.
10. Pasca Pemanenan Belut
Setelah melakukan pemanenan belut, Anda bisa menguras kolam dan membiarkannya kering selama beberapa hari. Hal ini dilakukan agar sisa-sisa kotoran tidak mempengaruhi perkembangan belut selanjutnya.
Jika belut akan dijual di pasar, maka Anda harus memindahkan ke wadah atau tangki yang beroksigen dan memiliki cukup kandungan air agar kulit belut tetap lembab.
Cara Memilih Bibit Belut Unggul Bagi Pemula Agar Panen Bisa Maksimal
Tak hanya menyiapkan tempat atau media saja, namun memilih bibit yang unggul juga perlu dilakukan agar pemula budidaya ternak belut bisa memperoleh hasil panen yang maksimal. Berikut cara memilih bibit belut unggul yang wajib Anda ketahui.
• Memilih bibit belut yang memiliki kondisi lincah serta tak terdapat bekas luka pada tubuhnya
• Menghindari bibit belut yang ditangkap secara manual, seperti menangkap dari dalam lumpur atau dengan menggunakan setrum. Hal ini akan menimbulkan bekas luka.
• Memilih belut yang sehat agar proses perkembangannya bisa maksimal.
• Memilih ukuran bibit yang sama besar, hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kanibalisme pada belut.
• Hindari pencampuran bibit kecil dan besar, mengapa? Agar porsi pemberian makan bisa teratur. Karena jika dicampur, maka pemberian pakan tidak akan teratur.
• Memastikan bibit belut tidak memiliki penyakit, Anda bisa membeli bibit di agen yang sudah terpercaya.
Media Tempat Budidaya Ternak Belut yang Wajib Diketahui
Tak hanya bibit saja, namun pemilihan media juga penting dilakukan saat budidaya ternak belut. Berikut media ternak belut yang bisa Anda pilih.
1. Kolam Tembok
Media pertama untuk tempat budidaya ternak belut, ialah menggunakan kolam tembok yang dibangun menggunakan batako atau semen. Membangun kolam tembok membutuhkan dana yang cukup besar, tetapi daya tahan bocornya tinggi. Selain itu Anda bisa mengontrol kebersihan air dengan mudah.
Untuk ukurannya, Anda bisa menyesuaikan dengan jumlah belut antara 50-100 ekor per meter persegi. Dan jangan lupa membuat tempat pembuangan air pada kolam tembok.
2. Kolam Terpal
Kolam terpal merupakan media untuk budidaya belut yang sangat fleksibel, karena kolam bisa dibangun dimana saja serta mudah untuk dibongkar pasang. Berbeda dengan kolam tembok, media ini tak membutuhkan biaya yang banyak.
Untuk membuat kolam terpal, Anda hanya butuh kayu atau bamboo sebagai penyangga, terpal, dan perlengkapan lainnya. Meski termasuk murah, kolam terpal mampu bertahan hingga 1-2 tahun tergantung jenis terpal dan cara perawatannya.
Sama dengan kolam tembok, ukuran kolam terpal juga disesuaikan dengan jumlah belutnya, sekitar 50-100 ekor per meter perseginya.
3. Drum
Meskipun sama murahnya dengan kolam terpal, namun media drum tidak bisa bertahan lama alias semi permanen. Hal ini disebabkan drum yang sering mengalami kerusakan lebih cepat. Berikut cara membuat media budidaya ternak belut dari drum:
• Bersihkan bagian dalam drum hingga bersih
• Buat lubang memanjang di bagian atas drum
• Beri pengganjal di sebelah kiri dan kanan agar drum tak terguling, serta letakkan di permukaan tanah yang datar
• Buat saluran pembuangan di bagian bawah drum
• Beri peneduh di atas drum agar bibit belut tak terkena sinar matahari
Agar Anda memperoleh hasil panen yang maksimal, usahakan satu drum diisi sekitar 2kg dengan panjang bibit 10-12cm.
Nah itulah penjelasan bagaimana cara budidaya ternak belut bagi pemula. Pilihlah metode yang tidak memakan biaya terlalu mahal, namun hasil panennya sangat memuaskan. Agar bisa mendapat keuntungan besar dari bisnis ternak belut Anda. Selamat mencoba, semoga berhasil.